Cara menghitung reorder point – Dalam dunia bisnis, menjaga kelancaran operasional merupakan kunci keberhasilan. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah manajemen persediaan. Reorder point, atau titik pemesanan ulang, menjadi salah satu alat penting untuk memastikan ketersediaan barang dan menghindari kekurangan stok yang dapat mengganggu proses produksi atau penjualan.
Reorder point merupakan level persediaan minimum yang memicu pemesanan ulang. Dengan menentukan reorder point yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa persediaan selalu tersedia saat dibutuhkan, tanpa harus menghadapi risiko kehabisan stok yang merugikan.
Rumus Menghitung Reorder Point
Reorder point (ROP) adalah jumlah minimum persediaan yang harus dimiliki perusahaan sebelum memesan persediaan tambahan. Menghitung ROP dengan tepat sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan tidak kehabisan persediaan dan dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Secara sederhana, ROP merupakan titik di mana Anda perlu melakukan pemesanan ulang untuk menghindari kekurangan persediaan.
Rumus Dasar Menghitung Reorder Point, Cara menghitung reorder point
Rumus dasar untuk menghitung reorder point adalah sebagai berikut:
ROP = (Lead Time Demand) + Safety Stock
Rumus ini terdiri dari dua variabel utama:
- Lead Time Demand: Jumlah permintaan yang diharapkan selama periode lead time. Lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menerima persediaan baru setelah pesanan ditempatkan.
- Safety Stock: Jumlah persediaan tambahan yang disimpan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau keterlambatan pengiriman.
Contoh Perhitungan Reorder Point
Misalnya, sebuah toko ritel memiliki lead time 2 minggu untuk pengiriman barang. Permintaan rata-rata per minggu adalah 100 unit. Toko tersebut ingin memiliki safety stock sebesar 20 unit. Maka, reorder point dapat dihitung sebagai berikut:
- Lead Time Demand = (2 minggu) x (100 unit/minggu) = 200 unit
- ROP = 200 unit + 20 unit = 220 unit
Artinya, toko tersebut harus memesan persediaan tambahan ketika persediaan mereka mencapai 220 unit. Ini akan memastikan bahwa mereka memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan selama lead time dan juga memiliki safety stock untuk mengatasi fluktuasi permintaan.
Kesimpulan Akhir: Cara Menghitung Reorder Point
Memahami dan menerapkan reorder point dalam sistem manajemen persediaan Anda akan membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan menjaga kelancaran operasional bisnis. Dengan menentukan reorder point yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa persediaan selalu tersedia saat dibutuhkan, tanpa harus menghadapi risiko kehabisan stok yang merugikan.